UANG PERMESTA, Ketika Rakyat Sulawesi Tengah Menggungat Keadilan (1)

Posted by

aginamo UANG PERMESTA, Ketika Rakyat Sulawesi Tengah Menggungat Keadilan
Tahukah teman-teman, bahwa di Sulawesi dulu pernah terjadi pemberontakan, yang lebih dikenal dengan PERMESTA (Perdjoangan Semesta) dan PERMESTA juga menerbitkan uang mereka. Selebihnya kita akan membahas uang tersebut.

PERMESTA adalah pergolakan yang timbul akibat ketidakpuasan para petinggi tentara di Sulawesi terhadap pemerintah pusat. Penyebabnya antara lain kedekatan hubungan Sukarno dengan komunis, ketimpangan pembangunan antara pusat dengan daerah, ketidakharmonisan hubungan antara Sukarno dengan Moh Hatta dan segudang permasalahan lainnya.

Karena itu Letkol Ventje Sumual bersama para pembantunya mendeklarasikan, prokalamasi serta perumusan Piagam Perdjoangan Semesta di Makassar pada tanggal 2 Maret 1957. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan pemerintah pusat dan menimbulkan kejadian yang berbuntut panjang serta memakan korban yang tidak sedikit.

Deklarasi tertuang pada Gambar 1.

aginamo naskah deklarasi proklamasi


PERMESTA didukung banyak tokoh penting lainnya seperti Kolonel Alexander Kaliwarang, Jacob Frederick Warouw, Mayor Daan Mogot, Prof Soemitro Djojohadikoesoemo dan tentu saja pemimpin atau perdana menteri PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) yang berkedudukan di Bukittinggi Sumatera Barat, Mr Sjafruddin Prawiranegara. Karena kedekatan hubungan dengan PRRI maka penyebutan keduanya sering digabung menjadi PRRI/PERMESTA dimana PRRI berada di Indonesia bagian barat (Sumatera) dan PERMESTA di bagian timur (Sulawesi, Maluku, NTT, NTB dan Irian Barat yang waktu itu masih dikuasai Belanda).

Selama pemerintahannya yang cukup singkat, PERMESTA berhasil mencetak dan mengedarkan bebeapa pecahan uang kertas. Uang-uang tersebut dicetak oleh Percetakan Negara Manado dengan kualitas atau mutu yang kurang baik. Bahkan kadang-kadang karena kekurangan bahan baku, dipergunakan kertas HVS atau kertas dinas yang bergaris. Karena itu jangan heran bila anda mendapatkan uang PERMESTA dengnan beragam jenis kertas. Uang PERMESTA terdiri dari dua seri masing-masing bertahun 1958 dan 1959. Seri tahun 1958 terdiri dari 7 pecahan dan seri tahun 1959 terdiri dari 3 pecahan. Selain itu ada selembar lagi Biljet Perbendaharaan Negara senilai 5000 Rupiah dengan bunga 2%. Semua uang ini ditandatangani oleh seorang kolonel yang pernah bertugas sebagai atase militer di kedutaan besar RI di Beijing dan mempunyai kedudukan sebagai wakil Perdana Menteri PRRI/PERMESTA yaitu Kolonel Jacob Frederick Warouw.

Pada masanya selembar pecahan Rp100 dapat dipergunakan untuk makan dan minum kopi di warung, sedangkan pecahan Rp500 masih cukup untuk membeli dua ekor ayam di pasar. Waktu itu di wilayah Indonesia lainnya masih dipergunakan uang seri kebudayaan emisi tahun 1952. Salah satu sumber yang bisa dipercaya menjelaskan bahwa PERMESTA menguasai uang pecahan Rp100 bergambar Pangeran Diponegoro dari Bank Indonesia cabang Manado. Menariknya uang yang mereka sebut 'ketek' atau keras tersebut dikatakan memiliki prefix ZG. Dan sebagaimana kita ketahui uang kertas Rp100 emisi 1952 yang bergambar Pangeran Diponegoro dengan kertas yang keras dan memiliki prefix ZG adalah......... palsu.
Menarik bukan??

aginamo UANG PERMESTA, Ketika Rakyat Sulawesi Tengah Menggungat Keadilan


Kita jadi bertanya-tanya apakah uang tersebut sengaja dicetak oleh pusat lalu diam-diam disetorkan ke Bank Indonesia cabang Manado untuk mengacaukan perekonomian PERMESTA. Atau sebaliknya PERMESTA yang mencetak untuk mengacaukan perekonomian pusat? Kemungkinan kedua hampir mustahil karena mutu cetakan uang tersebut sangat bagus sehingga kita saja masih sering keliru. Sedangkan kita tahu kemampuan mencetak PERMESTA sangat kurang memadai terbukti dari peninggalan uang-uangnya yang dapat kita lihat di bawah. Apalagi tujuan PERMESTA adalah untuk mengkritik dan membangun Indonesia agar menjadi lebih baik, bukan untuk menghancurkannya.

Yang berikutnya, kebanyakan uang dengan prefix ZG seringkali ditemukan dalam kondisi sangat bagus, bahkan ada yang berurutan nomor serinya, sangat berbeda jauh dengan ORI palsu yang justru kebanyakan ditemukan dalam keadaan kucel dan kumuh. Hal tersebut menandakan kalau uang dengan prefix ZG tidak sempat digunakan. Aneh juga ya, sudah cape-cape bikin palsunya dengan jumlah banyak tapi tidak sempat dipakai, jadi tujuan sebenarnya apa ya.....??

Ketika terjadi pemutusan hubungan dengan pusat maka pemerintah pusat menyatakan bahwa uang kertas seri ini tidak berlaku lagi. Pecahan Rp100 Pangeran Diponegoro emisi 1952 ditarik dari peredaran tanggal 15 Desember 1960 dan digantikan pecahan Rp100 emisi 1957 bergambar tupai. Menurut website Museum BI dari semua pecahan seri binatang 1957, pecahan Rp100 tupai merupakan yang pertama kali diedarkan yaitu tanggal 24 Juni 1958. Pecahan lainnya baru diedarkan sekitar tahun 1959. Apakah penarikan pecahan Rp100 emisi 1952 ini sekaligus peredaran lebih awal pecahan penggantinya sedikit banyak ada hubungannya dengan peristiwa PERMESTA? Ataukah akibat banyaknya pemalsuan? Atau bisa juga memang sudah saatnya diganti? Mungkin kita tidak akan pernah tahu jawabannya.

Selain uang kertas, PRRI/PERMESTA juga mengeluarkan satu set perangko yang terdiri dari 4 pecahan. Perangko yang dicetak di Taiwan ini menunjukkan bahwa PERMESTA mendapat dukungan dari berbagai negara asing. Ternyata memang benar dan bukan rahasia lagi kalau dinas rahasia Amerika Serikat (CIA) berada dibelakang peristiwa ini.

Singkat cerita, presiden Sukarno yang merasa wibawanya digerogoti mengirimkan pasukan untuk menyerang PERMESTA. Pertempuran sengitpun terjadi, satu demi satu daerah kekuasaan PERMESTA di Sulawesi Utara dan Tengah jatuh ketangan TNI. Korban di kedua pihak berjatuhan termasuk wakil Perdana Menteri sekaligus penandatangan uang, Jacob F Warouw yang peristiwa kematiannya masih diselimuti misteri.

aginamo UANG PERMESTA, Ketika Rakyat Sulawesi Tengah Menggungat Keadilan

Sampai akhirnya pada tanggal 4 April 1961 PERMESTA memutuskan untuk bergabung kembali dengan pemerintah pusat. Berikut surat pernyataan penghentian tindak permusuhan yang ditandatangani di Minahasa.

1. Setelah membatja seruan Menteri Keamanan Nasution/KSAD tertanggal 3 Maret
1961;

2. Mengingat keputusan terachir dari putjuk pimpinan Angkatan Perang
Revolusioner;

3. Menimbang, bahwa persengketaan antara kita dengan kita jang telah berlangsung
selama 3 tahun ini, telah meminta pengorbanan jang tidak terhingga dari rakjat
Indonesia pada umumnja dan rakjat Sulawesi Utara dan Tengah pada chususnja
sehingga kami telah sampai pada kesimpulan bahwa keadaan sematjam ini tidak
dapat dibiarkan terus;

4. Demi untuk keselamatan dan kesentosaan bangsa Indonesia, rakjat dan daerah
Sulawesi Utara/Tengah chususnja, persengketaan tersebut perlu segera
dihentikan. Maka oleh karenanja dengan ini menjatakan bahwa mulai tanggal 4
April 1961, kami dengan seluruh pasukan dan rakjat Permesta jang berada dalam
lingkungan pimpinan kami telah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi;

5. Segala persoalan jang timbul sebagai akibat daripada penghentian persengketaan
ini, akan diatur oleh jang diwajibkan untuk itu oleh pemerintah RI;

6. Semoga Tuhan Jang Maha Esa melimpahkan rahmat, hidajat serta taufikNja atas
kita sekalian.

Ditempat, 4 April 1961
Panglima KDMSUT
(D.J. Somba)

Dengan keputusan Presiden RI no 322 tahun 1961. Pemerintah memberikan amnesti dan abolisi kepada para pengikut gerakan PERMESTA, para anggotanya yang sebelumnya memiliki kedudukan di TNI dikembalikan ke jabatan semula. Indonesiapun kembali damai sampai tidak lama kemudian terkoyak kembali dalam peristiwa G30S PKI.

Banyak perdebatan yang menyatakan bahwa gerakan PRRI/PERMESTA bukan merupakan pemberontakan tetapi justru koreksi terhadap pemerintah pusat. Bahkan ada wacana untuk memberikan gelar pahlawan kepada Mr, Sjafruddin Prawiranegara yang pernah menjadi Perdana Menteri PRRI/PERMESTA. Kita tunggu saja hasiln

Naskah dan Foto dianmbil dari akun FB Cah Palu Pohuntu


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Aginamo Updated at: 23:52:00

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan

Hosting Indonesia

Arsip Blog

Powered by Blogger.