Pedati Tebarkan Virus Kasih Sayang di Pinggir Kali

Posted by



Sanggar Seni Pedati
Konon, angka 9 merupakan simbol keberuntungan. Dalam permainan (judi) kartu, Sembilan merupakan kemenangan. Bagi manusia, usia 9 tahun adalah masa transisi dari kanak-kanak ke masa remaja.
Dan pada Sabtu malam Minggu, 14/022015, diusia ke Sembilan ini, yang diperingati di Pala Toda atau sekarang lebih dikenal dengan Maesa Ujung, tepat disamping jembatan gantung penghubung Maesa – Nunu, dalam acara yang sederhana namun meriah oleh penampilan puluhan sanggar seni etnik Kaili. Sanggar Seni Pedati membuktikan eksistensinya pada bidang seni budaya, dengan mengajak sejumlah sanggar untuk tampil bersama, kolaborasi antar sanggar utamanya dari daerah yang dikenal sering terlibat bentrokan.
“Jika dulu kawan-kawan pernah saling bertukar batu (saling lempar batu dalam bentrok), sekarang silahkan duel satu panggung,” kata Smiet Lalove, ketua Sanggar Seni Pedati dengan gaya khasnya yang kocak tapi penuh makna perdamaian.
smiet lalove ketua sanggar seni Pedati
Pada acara yang begitu kental dengan nuansa kebersamaan, persaudaraan dan kekerabatan itu, pengunjung disiapkan karpet untuk alas duduk. Makanan yang disuguhkan pun merupakan kesukaan masyarakat daerah ini, ubi Kayu (kasubi).
Bahkan, hingga lewat tengah malam, beberapa sanggar yang belum tampil tetap semangat menunggu giliran untuk menampilkan musiknya. Pemutaran film pendek sebagai selingan, mendapat applause pengunjung begitu memahami pesan dari film-film yang diputar.
Dan di usia ke-9 ini, sekali lagi Pedati seolah ingin mengatakan kepada masyarakat, bahwa seni dan budaya mampu digunakan sebagai alat perekat kembali, rasa persaudaraan yang pernah terbelah oleh konflik.
Seni-budaya bisa menjadi sarana komunikasi dan lobby perdamaian. 

Selamat ulang tahun Pedati. 
Selamat dan terus berkarya.

Salam Budaya.


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Aginamo Updated at: 18:11:00

0 komentar:

Post a Comment

Silahkan

Hosting Indonesia

Arsip Blog

Powered by Blogger.