Cara menulis berita berbeda dengan membuat karya tulis lainnya. Misalkan karya tulis ilmiah yang biasanya dilakukan akademisi, yang memang membutuhkan pemilihan kata-kata sesuai dengan jurusan dan bidangnya masing-masing.
Karya tulis ilmiah, jelas untuk kalangan terbatas di lingkungan pendidikan. Sedangkan karya jurnalistik adalah untuk seluruh kalangan masyarakat, baik yang berpendidikan tinggi, ataupun kelompok masyarakat dengan status pendidikan formal terbatas. Atau dengan kata lain, yang penting dia bisa membaca.
Untuk itulah, bahasa jurnalistik harus mampu dipahami dan dimengerti seluruh kelompok, golongan, usia maupun status pendidikan formalnya.
Menulis berita, haruslah menggunakan kata-kata yang se-sedehana mungkin. Tidak menggunakan kata-kata tidak lazim, atau istilah-istilah asing.
Atau, jika terpaksa menggunakan istilah asing dalam tulisan berita, sebaiknya kata tersebut ditulis menggunakan italic (kata miring), disertai dengan makna dalam Bahasa Indonesia.
Namun, pakar bahasa dari Lembaga Pers Doktor SoetomoJakarta, Bapak Tede Asmadi (silahkan follow beliau di akun media sosialnya Facebook) tetap “mengharamkan” penggunaan istilah asing dalam penulisan berita.
Jika mengikuti diskusi-diskusi beliau di akun Facebook miliknya, beberapa media besar ibukota seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia dan lainnya, terlebih dahulu akan berkonsultasi kepada para pakar bahasa sebelum menggunakan istilah tertentu di medianya.
Hal ini penting dilakukan, mengingat pada hakikatnya wartawan juga mengemban tugas sebagai duta bahasa. Karena bahasa adalah identitas suatu bangsa.
Cinta bahasa juga bagian dari sumpah para pejuang bangsa ini, dalam Sumpah Pemuda.
Baiklah kawan-kawan sekalian, inilah sekilas pembahasan saya tentang bahasa jurnalistik. Meski sangat dangkal, semoga bisa jadi awal bagi Anda sekalian yang ingin belajar ilmu jurnalistik. Setidaknya bagi Anda yang masih memulai atau baru memiliki keinginan untuk belajar tentang ilmu jurnalistik bisa jadi awal bagi Anda untuk memperdalamnya sendiri, baik secara otodidak maupun dengan belajar langsung kepada para pakar.
Jika Anda merasa konten blog ini bermanfaat, silahkan copy paste dengan atau tanpa menulis sumber.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment