Sejak jaman baheula hingga sekarang, untuk menyajikan berita yang baik dan benar, wajib menggunakan rumus tradisional ini.
Tanpa menggunakan rumus ini, sebuah berita tidak akan memuaskan pembaca/masyarakat. Rumus tradisional ini, juga sering digunakan untuk karya tulis jenis lain, misalkan tugas-tugas mata kuliah para mahasiswa.
Rumus tersebut adalah 5W+1H;
1. What (apa).
a. Isu, obyek atau konten apa yang akan diceritakan, mungkin tentang politik, ekonomi, kriminal atau hukum.
b. Pernyataan narasumber (bisa formal, tokoh, masyarakat biasa).
c. Peristiwa atau kejadian, bisa seremonial ataupun insidentil.
Contoh : Gunung sinabung mengeluarkan abu vulkanik.
2. When (kapan)
Waktu dimana suatu kejadian atau pernyataan dari narasumber. Missal ; …………, Kamis (7/7/2015).
3. Who (siapa)
Tokoh atau subyek peristiwa atau orang yang memberikan keterangan atau mengeluarkan pernyataan.
4. Where (dimana)
Lokasi atau tempat terjadinya peristiwa/kejadian.
Missal ; Demikian hal ini diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama di Jakarta, Kamis (7/7/2015)
5. Why (kenapa/mengapa)
Suatu peristiwa atau pernyataan yang dikeluarkan subyek berita, pasti memiliki latar belakang. Jawaban dari Why biasanya masuk dalam badan berita.
Untuk menjawab pertanyaan ini, seorang jurnalis harus mampu menentukan dan menemukan narasumber yang berkompeten dengan isu atau obyek berita yang hendak ditulis.
Dibutuhkan kejelian dan kegigihan seorang wartawan untuk menemukan narasumber yang berkompenten.
6. How (berapa)
Menceritakan tentang kenapa isu/peristiwa/kejadian tersebut harus diliput seorang wartawan. Apa saja dampak positif dan negatif bagi masyarakat/pembaca, bahkan narasumber itu sendiri.
Itulah rumus dasar bagi calon wartawan atau siapapun Anda yang ingin mengetahui tentang cara menyajikan berita yang baik untuk pembaca.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment